Jumat, 19 Oktober 2018

2019, SBMPTN Akan Dihapus

Penerimaan Mahasiswa Baru | Seleksi Model “Test Center” Mulai Dirinti
Senin 15/1/2018 | 05:07
Foto : ISTIMEWA Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir.

Ke depan, proses seleksi akan lebih melihat potensi akademik dan kemampuan seseorang.
JAKARTA – Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mewacanakan model penerimaan mahasiswa baru melalui Pusat Layanan Tes (“Test Center”) di 2019. Model baru ini akan menggantikan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur tulis atau Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruaan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, menyatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan jumlah peserta SBMPTN dengan metode Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di 2018.
Menurut Nasir, UTBK ini akan menjadi embrio model penerimaan mahasiswa baru melalui “Test Center” yang akan diterapkan mulai tahun depan.
Pusat Layanan Tes ini merupakan salah satu terobosan yang akam menitikberatkan pada penggalian potensi akademik calon mahasiswa. “Selama ini kan model SBMPTN selalu ujian tulis, dan sangat tinggi risiko kebocoran soal, dan mata uji yang diujikan belum tentu pas,” kata Nasir, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Ke depan, kata Nasir, proses seleksi akan lebih melihat potensi akademik dan kemampuan seseorang. “Kadang saat anak di sekolah SMA, dia anaknya kurang rajin karena terbatas oleh fasilitas sekolahnya, ada anak SMA fasilitasnya lengkap tersedia semuanya. Ini kan hasil SBMPTN-nya pasti akan beda,” jelasnya.
Padahal, menurut Nasir, kemampuan akademiknya sangat mungkin sama. “Nah, ‘Test Center’ inilah yang akan menggantikam agar sistem tes seleksinya tidak seperti SBMPTN ini lagi,” terangnya.
Dengan begitu, Nasir berharap seleksi masuk PTN tahun depan hanya ada SNMPTN dan menghapus model SBMPTN. Model seleksi di “Test Center” ini tidak hanya dibuka satu kali dalam setahun, namun sepanjang tahun. “Ya dengan diterapkan ya sistem ini, maka SBMPTN rencananya dihapus tahun depan, harapan saya jadi hanya ada SNMPTN saja,” tambahnya.
Ketua Panitia SNMPTN /SBMPTN 2018, Ravik Karsidi mengatakan dengan model “Test Center” memungkinkan siswa untuk mengikuti tes PTN lebih dari satu kali. “Penyelenggaraannya bisa lebih dari dua kali, mulai semester 5 ketika siswa sudah yakin maka boleh masuk test center ini,” papar dia.
“Pada prinsipnya, kata Ravik, keberadaan “Test Center” akan memberi kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan tes seleksi,” katanya.
Secara terpisah, pemerhati pendidikan, Totok Amin Soefijanto, berpendapat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebaiknya dilakukan oleh lembaga independen.
“Melalui lembaga yang independen lebih adil bagi calon mahasiswa. Mereka tes beberapa kali, sementara dari sisi perguruan tinggi dapat mengukur kompetensi dengan lebih akurat,” ujar Totok Amin Soefijanto yang pemerhati pendidikan dari Universitas Paramadina.
Menurut Totok, dengan lembaga independen yang melakukan tes maka sama seperti seleksi calon mahasiswa di Amerika Serikat, yang menggunakan skema SAT Reasoning Test atau SAT yang dilakukan lembaga independen.
Totok mengatakan selama ini penerimaan mahasiswa baru di Tanah Air, belum berdasarkan tes minat dan bakat, serta kompetensi dasar untuk bidang studi yang dituju.
Kegiatan SNMPTN
Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti meluncurkan secara resmi dimulainya kegiatan SNMPTN) dan SBMPTN) tahun 2018. Mulai hari ini, Sabtu (13/1) sekolah sudah mulai dapat mengisi Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) untuk mengikuti seleksi di jalur SNMPTN. Tahun ini jalur penerimaan mahasiswa baru masih dilakukan melalui SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri.
Jalur SNMPTN, yaitu seleksi berdasarkan hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik siswa yang bersumber dari Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sedangkan SBMPTN, seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dengan metode Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa.
Sementara, Seleksi Mandiri, yaitu seleksi yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN dan dapat memanfaatkan nilai hasil SBMPTN. “Jumlah komposisi daya tampung pada setiap program studi PTN untuk ketiga jalur tersebut masih sama dengan tahun lalu. Di mana distribusi untuk SNMPTN paling sedikit 30 persen, SBMPTN paling sedikit 30 persen, dan seleksi Mandiri paling banyak 30 persen,” pungkas Nasir. cit/E-3

sumber : http://www.koran-jakarta.com/2019--sbmptn-akan-dihapus/
Tags


Tidak ada komentar:

Posting Komentar